puisi cinta romantis

Permata Kekasihku, Kekasihku ialah Permata

Karya : Irfan Batara, Garut.


Permata kekasihku,kekasihku ialah permata
Gambaran secawan madu harum kesturi
Bersama harapan berakhir di pasutri
Permata kekasihku,kekasihku ialah permata
Dahaga pujangga raib kau siram benih kirana
Dermaga terakhir pelabuhan gelanggan angan
Permata kekasihku,kekasihku ialah permata
Ekspektasi ku cumbui kau selepas senja
Hanya berdua kita sahaja
Setelah berlabel halal itu
Lepas ku paten kan hak kepemilikan mu
Pada saatnya,pada saatnya..
 

Tak Henti Berharap

Karya : Sri Gusti Anggita, Bandar Lampung.

Waktu dalam ilusi
Tak henti detaknya
Bersatu dalam jiwa
Selalu tertembus tak pernah menghilang

Tak pasti mengapa
Bayang semakin memburu
Tak mampu bicara
Terpusat pada diam dan terus membekas
Memendam dalam doa

Haruskah aku menunggumu ?
Dimana langkah ku akan terhenti ?
Semoga kau selalu terjaga
Meski tak ada aku disini

Rindu

Karya : Cahaya Qolbu, Kuningan.

Lihatlah..
ranting perlahan mengering
daun pun mulai kering
pohon rindang melemah

Rasa rinduku 
bagai pohon rindang meninggalkan serpihan 
yang akan pergi dalam kelu
berkremasi penuh kemalangan

Tangis..
memeras
jeritan memanas
melepuh rasa rindu; tak terbalas!

Komentar