Pengertian Bahasa dan lain lain

BAB I
PENDAHULUAN

1.   1 Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu individu kepada individu lain. Dalam kegiatan sehari-hari pun aktifitas kita menggunakan bahasa, baik memakai bahasa lisan maupun bahasa tulisan. pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 bahasa dapat disatukan menjadi satu bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia yang diambil Negara ini untuk mempersatukan seluruh negeri ini dan dipakai hingga sekarang.Bahasa Indonesia yang dipakai pada zaman sekarang sebenarnya telah di bakukan dengan EYD ( Ejaan Yang disempurnakan ), tetapi nyatanya bahasa Indonesia telah tercemar atau telah terjadi suatu bentuk percampuran dari bahasa lainnya , dan bahasa Indonesia pun telah mengalami berbagai bentuk yang lebih mengarah ke bahasa anak muda, yaitu yang disebut dengan bahasa gaul. Bahasa ini telah di modifikasi semikian rupa agar anak muda tidak merasa bosan dan bangga telah menyebutnya.
Dari gambaran tersebut dapat penulis bayangkan betapa kacau dan semerawutnya tatanan bahasa Indonesia.Dapat dibayangkan pula betapa orang-orang lebih sukanya bahasa asing daripada bahasa Negara asli yang dimilikinya,yaitu bahasa Indonesia.Bahasa yang tertata,terjaga dan selalu digunakan oleh pemiliknya mencerminkan pribadi pengguninya.Itulah yang melatarbelakangi dan menjadi alasan penulis mengambil judul Perlunya Melestarikan Bahasa Indonesia.





1. 2  Rumusan Masalah
        Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah. Diantaranya:

Apakah kita perlu melestarikan bahasa Indonesia?
Mengapa kita harus melestarikan bahasa Indonesia?
Bagaimana cara melestarikan bahasa Indonesia?
Bagaimana cara melestarikan bahasa Indonesia?
Siapa yang bertanggungjawab melestarikan bahasa Indonesia?



1. 3  Tujuan Penulisan

             Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
Memberikan sumbangan pemikiran tentang perlunya melestarikan bahasa Indonesia kepada masyarakat pada umumnya.
Memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan.
Dijadikan reverensi makalah yang terkait dengan tema makalah ini.


1. 4  Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut:

Sebagai salah satu alternatif cara melestarikan bahasa Indonesia
Sebagai sumbangan pemikiran bagi masyarakat.



1.5 Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengambil hipotesis bahwa Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan kita.Bahasa indonesia adalah bahasa persatuan negara republik indonesia. Bahasa ini telah disusun berdasarkan kaidah-kaidah hukum EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan). Namun dalam kenyataan di kehidupan masyarakat, banyak penyimpangan-penyimpangan bahasa  yang menyalahi aturan EYD. Bahkan, tidak hanya struktur bahasanya tetapi juga bahasa indonesia telah bercampur baur dengan bahasa daerah, dan bahasa asing. Bahasa ini biasa dijuluki dengan bahasa gaul. Dalam prakteknya bahasa gaul ini banyak dipopulerkan oleh kalangan remaja.Untuk menyingkapi hal tersebut perlu adanya suatu tindakan untuk melestarikan bahasa indonesia. Tindakan ini dapat diwujudkan dengan adanya saling keterkaitan antara peran pemerintah, sekolah, masyarakat,dan lingkungan keluarga serta kesadaran diri sendiri untuk melestarikan bahsa indonesia.






BAB II
(Pembahasan)
PENTINGNYA BAHASA INDONESIA

Landasan teori
 Pengertian bahasa Indonesia
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan). Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer. Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar. Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12). Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain. Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan. Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf. Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.
v PEMBAHASAN
Kemrosotan bahasa indonesia
Dalam kegiatan sehari-hari aktifitas kita menggunakan bahasa, baik memakai bahasa lisan maupun bahasa tulisan dan sebagai bangsa Indonesia kita mempunyai bahasa Indonesia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, banyak penggunaan Bahasa Indonesia, lisan maupun tulisan yang menyalahi kaidah yang ada. Dari tulisan di toilet terminal hingga tulisan papan nama Kementerian, mungkin masih banyak kesalahan di sana-sini. Ada yang beranggapan bahwa globalisasi-lah yang seharusnya mendorong kita untuk semakin meng-internasional-kan kebiasaan, termasuk penggunaan bahasa, jadi sekarang boleh dikatakan (kasarnya) semuanya serba English.Padahal, penggunaan English pun masih sering ada yang sekedar tulis tanpa yakin betul bahwa penulisaan dan ejaannya benar. Di Jogja ada banyak kasus semacam ini, padahal Jogja termasuk daerah yang mengakomodasi wisatawan asing paling banyak.Dan kalau kita perhatikan ada beberapa sikap destruktif sebagai pemakai bahasa Indonesia terhadap bahasanya. Sikap-sikap itu di antaranya:
Sikap menganggap mudah terhadap bahasa Indonesia
Sikap ini jelas keiru. Memang benar, bahasa Indonesia itu tidak sukar karena sejak kecil kita sudah mengenal bahasa itu. Tetapi sebetulnya yang mudah itu adalah bahasa lisan/tutur, yang sering kita pergunakan sehari-hari. Namun bahasa ragam baku tidaklah semudah yang diduga orang. Seseorang yang tidak biasa berbahasa Indonesia secara teratur dalam berbicara akan merasakan kesulitan manakala harus membuat karangan, seperti surat resmi, laporan, karya ilmiah, dan sebagainya.



Sikap yang lebih menghargai bahasa asing daripada bahasa Indonesia ( bahasanya sendiri)

Sikap seperti ini muncul di antaranya disebabkan oleh suatu pendapat yang tidak tepat. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa negara-negara asing lebih maju dan lebih baik kondisinya daripada Indonesia. Oleh karena itu, sesutau yang berasal dari negara asing itu, baik berupa hasil teknologi, budaya, termasuk di dalamnya bahasa, berarti hebat. Agar dirinya dianggap hebat maka ciri-ciri atau sesuatu ysng berasal dari negara asing itu harus ia perhatikan. Di antaranya melalui perilaku berbahasa. Akibatnya, tidak sedikit ia memasukkan kosa kata asing ke dalam tutur bahasa Indonesianya. Hasilnya, Anada dapat membayangkan sendiri bahasa Indonesia orang itu.
Anggapan sebagian pengajar yang bukan guru bahasa Indonesia
Bahwa memberi contoh dan mengarahkan cara berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dari anak didik itu hanya kewajiban guru bahasa Indonesia. Pendapat ini pun jelas keliru. Tindak berbahasa adalah perbuatan yang dilakukan secara terus menerus. Tidak hanya sewaktu pelajaran bahasa Indonesia saja, tetapi juga pada mata pelajaran yang lain. Dengan demikian sudah selayaknya bahwa pembinaan berbahasa pada anak didik itu juga dilakukan oleh guru-guru lain selainguru bahasa Indonesia. Tentu saja dalam kabar dan bentuk yang berbeda-beda.
Selain sikap-sikap diatas terdapat fenomena-fenomena negatif yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.
a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia.
c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia dengan baik. d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.
Kenyataan-kenyataan tersebut merupakan sikap pemakai bahasa Indonesia yang negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula pada perkembangan bahasa Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap rendah, dan tidak percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Akibat lanjut yang timbul dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan ungkapan-ungkapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, bahkan sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia. Misalnya, page, background, reality, alternatif, airport, masing-masing untuk halaman, latar belakang, kenyataan, (kemungkinan) pilihan, dan lapangan terbang atau bandara.
b. Banyak orang Indonesia menghargai bahasa asing secara berlebihan sehingga ditemukan kata dan istilah asing yang amat asing, terlalu asing, atau hiper asing. Hal ini terjadi karena salah pengertian dalam menerapkan kata-kata asing tersebut,misalnya rokh, insyaf, fihak, fatsal, syarat (muatan), (dianggap) syah. Padahal, kata-kata itu cukup diucapkan dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat (muatan), dan (dianggap) sah.
c. Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan itu, banyak orang Indonesia yang mempunyai bermacam-mecam kamus bahasa asing tetapi tidakmempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia. Seolah-olah seluruh kosakata bahasa Indonesia telah dikuasainya dengan baik. Akibatnya,kalau mereka kesulitan menjelaskan atau menerapkan kata-kata yang sesuai dalam bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas dengan cara sederhana dan mudah. Misalnya, pengggunaan kata yang mana yang kurang tepat, pencampuradukan penggunaan kata tidak dan bukan, pemakaian kata ganti saya, kami, kita yang tidak jelas.
         


B. Peran bahasa Indonesia

Di era globalisasi sekarang ini banyak orang-orang yang tidak memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Contohnya anak-anak remaja sekarang, banyak yang sehari-harinya lebih suka memakai bahasa gaul di bandingkan bahasa Indonesia. Akan tetapi, bukan berrati kita bisa semaunya lebih memilih bahasa gaul di bandingkan bahasa Indonesia. Seharusnya kita para generasi muda yang menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia. Bahkan banyak wisatawan-wisatawan asing yang datang ke Indonesia hanya ingin mempelajari bahasa kita dan juga budaya kita. Selain itu banyak keunggulan-keunggulan yang dimiliki bahasa Indonesia yang diantaranya adalah:
Fungsi pemersatu, yang mengikat kebinekaan bahasa yang ada dengan mengatasi batas-batas kedaerahan.
 Fungsi penanda kepribadian yang akan membedakan bahasa Indonesia dalam pergaulannya dengan bahsa yang lain.
Fungsi penambah kewibawaan, karena digunakan oleh kelompok masyarakat yang berpengaruh, terutama pula dalam kaitannya dengan sarana pengekspresian hasil teknologi dan budaya baru.
 Fungsi kerangka acuan, karena merupakan tolok ukur benar tidaknya pemakaian bahasa.
Sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945 9bab XV, Pasal 36) bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebgai Bahsa Nasional dan Bahasa Negara.
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasioanal, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
Lambang kebanggaan nasional.
 Lambang identitas nasional
Alat pemersatu  berbagai suku bangsa yang berbeda bahasa dan sosial budayanya ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
Alat penghubung antardaerah atau antarbudaya.
Dalam peranannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebgai:
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan
Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanan pembangunan serta pemerintahan
Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, da teknologi
Kapan ragam bahasa baku itu dipergunakan dalam berbahasa?
Dalam komunikasi resmi, yakni dalam surat-menyurat   resmi, dalam pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi-instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, dalam perundang-undangan
Dalam wacana teknis, yakni dalam karangan ilmiah, dalam laporan
 Dalam pembicaraan di depan umum, misalnya dalam pidato, ceramah, kuliah, khotbah
Dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati.



Selain keunggulan-keunggulan yang disebutkan diatas terdapat keunggulan yang lainnya, diantaranya:

Bahasa itu berwujud lambang
Ungkapan lambang tentu sudah sering kita dengar, semisal ungkapan merah lambang berani dan putih lambang suci. Dalam bidang ilmu, istilah lambang berada dalam kajian semiotika atau semiologi. Bahasa sebagai lambang, di dalamnya ada tanda, sinyal, gejala, gerak isyarat, kode, indeks, dan ikon. Lambang sendiri sering disamakan dengan simbol. Dengan demikian, bahasa sebagai lambang artinya memiliki simbol untuk menyampaikan pesan kepada lawan tutur. Ia berfungsi untuk menegaskan bahasa yang hendak disampaikan.
          Bahasa itu unik
Bahasa dikatakan memiliki sifat yang unik karena setiap bahasa memiliki ciri khas sendiri yang dimungkinkan tidak dimiliki oleh bahasa yang lain. Ciri khas ini menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat dan sistem-sistem lainnya. Di antara keunikan yang dimiliki bahasa bahwa tekanan kata bersifat morfemis, melainkan sintaksis. Bahasa bersfiat unik berfungsi untuk membedakan antara bahasa yang satu dengan lainnya.
         Bahasa itu universal
Selain unik dengan ciri-ciri khas tersendiri, setiap bahasa juga dimungkinkan memiliki ciri yang sama untuk beberapa kategori. Hal ini bisa dilihat pada fungsi dan beberapa sifat bahasa. Karena bahasa itu bersifta ujaran, ciri yang paling umum dimiliki oleh setiap bahasa itu adalah memiliki vokal dan konsonan. Namun, beberapa vokal dan konsonan pada setiap bahasa tidak selamanya menjadi persoalan keunikan. Bahasa Indonesia misalnya, memiliki 6 buah vokal dan 22 konsonan, tetapi bahasa Arab memiliki 3 buah vokal pendek, 3 buah vokal panjang, serta 28 konsonan (Al-Khuli, 1982:321). Oleh sifatnya yang universal ini, bahasa memiliki fungsi yang sangat umum dan menyeluruh dalam tindakan
         Bahasa sebagai alat interakasi sosial
Bahasa sebagai alat interaksi sosial sangat jelas fungsinya, yakni dalam interaksi, manusia memang tidak dapat terlepas dari bahasa. Seperti dijelaskan di atas, hampir di setiap tindakan manusia tidak terlepas dari bahasa, maka salah satu hakekat bahasa adalah alat komunikasi dalam bergaul sehari-hari.
          Bahasa sebagai identitas diri
Bahasa juga dapat menjadi identitas diri pengguna bahasa tersebut. Hal ini disebabkan bahasa juga menjadi cerminan dari sikap seseorang dalam berinteraksi. Sebagai identitas diri, bahasa akan menjadi penunjuk karakter pemakai bahasa tersebut.

C.  Keunggulan bahasa Indonesia

1.      Dijadikan Bahasa Resmi Ke-2 di Vietnam

Pemerintah Daerah Ho Chi Minh City, Vietnam, mengumumkan Bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua secara resmi pada bulan Desember 2007, kata seorang diplomat Indonesia.
Bahasa Indonesia sejajar dengan Bahasa Inggris, Prancis dan Jepang sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan, kata Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City untuk periode 2007-2008, Irdamis Ahmad di Jakarta pada Jumat.
Guna mengembangkan dan memperlancar studi Bahasa Indonesia, pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di kota itu membantu berbagai sarana yang diperlukan beberapa universitas, kata Irdamis.
Sarana yang dibantu antara lain peralatan komputer, alat peraga, bantuan dosen dan bantuan keuangan bagi setiap kegiatan yang berkaitan dengan upaya promosi Bahasa Indonesia di wilayah kerja universitas masing-masing.
Perguruan tinggi itu juga mengadakan lomba pidato dalam Bahasa Indonesia, lomba esei tentang Indonesia dan pameran kebudayaan. Universitas Hong Bang, Universitas Nasional HCMC dan Universitas Sosial dan Humaniora membuka studi Bahasa Indonesia.
Jumlah mahasiswa yang terdaftar sampai Nopember 2008 sebanyak 63 orang dan menurut universitas-universitas itu, minat untuk mempelajari Bahasa Indonesia cenderung meningkat, kata Irdamis.
Ia berpendapat sebagian pemuda Vietnam melihat adanya keperluan untuk mempelajari Bahasa Indonesia, mengingat kemungkinan meningkatnya hubungan bilateral kedua negara yang berpenduduk terbesar di ASEAN di masa depan.

 2. Bahasa Indonesia dipelajari lebih dari 45 Negara di dunia


Walaupun yang paling efektif merubah citra adalah merubah realitas, namun peran budaya dan bahasa Indonesia dalam diplomasi sangat krusial. Tingginya minat orang asing belajar bahasa dan budaya Indonesia harus disambut positif. Kalau perlu Indonesia menambah Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara, guna membangun saling pengertian dan perbaiki citra .
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Departemen Luar Negeri Andri Hadi mengemukakan hal itu ketika tampil pada pleno Kongres IX Bahasa Indonesia, yang membahas Bahasa Indonesia sebagai Media Diplomasi dalam Membangun Citra Indonesia di Dunia Internasional, Rabu (29/10) di Jakarta.
Saat ini ada 45 negara yang ada mengajarkan bahasa Indonesia, seperti Australia, Amerika, Kanada, Vietnam, dan banyak negara lainnya, katanya. Mengambil contoh Australia, Andri Hadi menjelaskan, di Australia bahasa Indonesia menjadi bahasa populer keempat. Ada sekitar 500 sekolah mengajarkan bahasa Indonesia. Bahkan, anak-anak kelas 6 sekolah dasar ada yang bisa berbahasa Indonesia.
Untuk kepentingan diplomasi dan menambah pengetahuan orang asing tentang bahasa Indonesia, menurut Dirjen Informasi dan Diplomasi Deplu ini, modul-modul bahasa Indonesia di internet perlu diadakan, sehingga orang bisa mengakses di mana saja dan kapan saja.
Di samping itu, keberadaan Pusat Kebudayaan Indonesia di sejumlah negara sangat membantu dan penting. Negara-negara asing gencar membangun pusat kebudayaannya, seperti China yang dalam tempo 2 tahun membangun lebih 100 pusat kebudayaan. Sedangkan bagi Indonesia untuk menambah dan membangun Pusat Kebudayaan terkendala anggaran dan sumber daya manusia yang andal.



1.      Wikipedia bahasa Indonesia yang menduduki peringkat ke 26 di dunia dan Terbesar Ketiga di Asia


Menulis ensiklopedia bebas di internet semakin digemari masyarakat Indonesia. Bahkan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia, Wikipedia Indonesia, telah menjadi ensiklopedia elektronik terbesar ketiga setelah Wikipedia berbahasa Jepang dan Mandarin.
Wikipedia Indonesia kini berada di peringkat 26 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia kita berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin, ujar Ivan Lanin, penggiat jumlah bertambahnya jumlah, di Jakarta, Selasa.
Menurut Ivan, yang sehari-hari bekerja sebagai dosen Information Communication Technology (ICT), Wikipedia Indonesia terus tumbuh pesat. Kontributor semakin bertambah, demikian juga dengan artikelnya. Isinya juga semakin variatif, katanya.
Tingginya gairah penggiat ensiklopedia bebas itu juga tercermin dalam lokakarya Menulis di Wikipedia Indonesia yang digelar dalam rangkaian acara Indonesia Information Communication Technology (Indonesia ICT Awards) 2007 di Balai Sidang Jakarta.
Tingginya peminat lokakarya ini, membuktikan semakin banyak orang yang tertarik untuk membagi pengetahuannya di Wikipedia, ujar salah satu pengurus Wikipedia Indonesia, Revo A.G Soekatno di Jakarta, Selasa.
Pria yang aktif di Wikipedia Indonesia sejak 2003 ini mengungkapkan pada hari pertama jumlah peserta mencapai lebih dari 40 orang sementara jumlah komputer yang disediakan untuk pelatihan sangat terbatas. Setiap orang berhak menjadi peserta tanpa dipungut biaya dan mendapatkan suvenir dari panitia.
Jumlah yang mendaftar jauh lebih banyak lagi, tapi karena keterbatasan tempat dan perangkat komputer untuk pelatihan, maka pesertanya kami batasi. Bahkan ada banyak peserta yang tidak mendapat komputer pelatihan tetap menyatakan ikut serta, ujar pria yang kini tengah menyelesaikan studi S-3 di Belanda ini.
Dalam pelatihan itu peserta belajar bagaimana menulis, menyunting, atau menambahkan informasi.
Revo mengatakan ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia kini memiliki 69 ribu artikel dengan kontributor aktif sebanyak 30 orang. Termasuk di dalamnya adalah jajaran para pengurus sebanyak 14 orang.
Meski mengalami perkembangan yang cukup pesat, ensiklopedia bebas ini beberapa kali bermasalah dalam hal informasi yang dituliskan kontributor. Yakni data dan fakta yang kurang akurat dan adanya konflik antarkontributor karena adanya pebedaan data dna pengertian. Isu tentang politik, agama, dan ekonomi adalah yang seringkali bermasalah dalam hal akurasi informasi.
Tantangan Wikipedia Indonesia kedepan adalah bagaimana meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik sebab informasi di Wikipedia Indonesia terus diperbarui setiap saat, ujar Revo.(*)


2.      Bahasa Indonesia bahasa ketiga yang paling banyak digunakan pada wordpress


fakta bahwa setelah Spanyol, Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang menempati urutan ketiga yang paling banyak digunakan dalam posting-posting WordPress. Indonesia pun adalah negara kedua terbesar di dunia yang pertumbuhannya paling cepat dalam penggunaan engine blog itu. Dalam 6 bulan terakhir tercatat 143.108 pengguna baru WordPress dari Indonesia dan telah ada 117.601.633 kunjungan melalui 40 kota di Indonesia.
 5. Bahasa dan Musik Indonesia dikirim ke luar angkasa
v PEMECAHAN MASALAH
Saat ini masih banyak penggunaan Bahasa Indonesia, lisan maupun tulisan yang menyalahi kaidah yang ada. Dari tulisan di toilet terminal hingga tulisan papan nama Kementerian, mungkin masih banyak kesalahan di sana-sini. Di era globalisasi sekarang ini juga banyak orang-orang yang tidak memakai bahasa Indonesia dengan baik dan benar . Contohnya anak-anak remaja sekarang, banyak yang sehari-harinya lebih suka memakai bahasa gaul di bandingkan bahasa Indonesia.Selain itu globalisasi-lah yang seharusnya mendorong kita untuk semakin meng-internasional-kan kebiasaan, termasuk penggunaan bahasa, jadi sekarang boleh dikatakan (kasarnya) semuanya serba English.Padahal, penggunaan English pun masih sering ada yang sekedar tulis tanpa yakin betul bahwa penulisaan dan ejaannya benar. Di Jogja ada banyak kasus semacam ini, padahal Jogja termasuk daerah yang mengakomodasi wisatawan asing paling banyak.
Untuk menghadapi hal tersebut perlu adaanya pelestarian terhadap bahasa indonesia.Pelestarian ini memerlukan peran-peran semua lapisan masyarakat seta perlu adanya metode- metode lain untuk lebih menlestarikaan bahasa indonesia.Peran dan metode tersebut adalah diantaranya sebagai berikut:
Peran pemerintah

Pemerintah adalah pihak yang berwajib yang menjadi patokan dalam pelestarian bahasa Indonesia.Pemerintah dapat mendorong masyarakatnya untuk lebih melestarikan bahasa negaranya yaitu bahasa Indonesia dengan cara wajib berbahasa Indonesia di segala aspek kehidupan sehari-hari.Selain itu, pemerintah harus memberikan contoh berbahasa Indonesia di segala aspek kepada masyarakatnya.

2.Lingkungan Sekolah

Guru adalah orang yang berperan penting dalam pendidikan dan juga pelestarian bahasa Indonesia karena guru dapat mengajarkan murid-muridnya bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari.

3.Keluarga(Orang Tua)


Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak, juga orang pertama bagi anak yang memberikan pelajaran. Oleh karena itu, orang tua adalah pihak yang harus mengajarkan pelestrian bahasa Indonesia yang baik terhadap anaknya bukan hanya bahasa daerahnya, karena bahasa Indonesia sangat penting dalam kehidupan kelak dan itu dapat menjadi kebiasaan untuk anaknya hingga mereka di kemudian hari dapat melestarikan negaranya tersebut.

4.Remaja

Remaja adalah faktor penting dalam pelestarian bahasa Indonesia, karena remajalah yang paling banyak kegiatan yang mewajibkan mereka untuk berbahasa yang benar, contoh seperti pergaulan antar teman, adik kelas, orang yang lebih tua, dan sebagainya.Mereka seharusnya bisa berbahasa Indonesia dengan benar karena bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu.

     B.Metode pelestarian bahasa indonesia
Meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia.
Meningkatkan kedisiplinan berbahasa Indonesia di segala sektor kehidupan.Dengan semboyan maju bahasa, majulah bangsa. Kacau bahasa, kacaulah pulalah bangsa. Keadaan ini harus disadari benar oleh setiap warga negara Indonesia sehingga rasa tanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia akan tumbuh dengan subur di sanubari setiap pemakai bahasa Indonesia. Rasa cinta terhadap bahasa Indonesia pun akan bertambah besar dan bertambah mendalam
.Meningkatkan kebanggaan terhadap bahasa indonesia
. Apabila kebanggaan berbahasa Indonesia dengan jati diri yang ada tidak tertanam di sanubari setiap bangsa Indonesia, bahasa Indonesia akan mati dan ditinggalkan pemakainya karena adanya kekacauan dalam pengungkapan pikiran. Akibatnya bangsa Indonesia akan kehilangan salah satu jati dirinya. Kalau sudah demikian, bangsa Indonesia akan ditelan oleh bangsa lain yang selalu melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan menggunakan bahasa yang teratur dan berdisiplin tinggi. Sudah barang tentu, hal seperti harus dapat dihindarkan pada era globalisasi ini.
3.Melestarikan tata cara berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar
Jika kita tidak melestarikan tata cara berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka bangsa kita ini akan terjajah oleh bangsa asing, karena apa yang dibicarakan dalam kehidupan sehari-haripun kita sudah tidak memakai bahasa Indonesia. Semua itu sama saja kita sudah terjajah oleh bahasa asing. Dampak lain yang tadi dikatakan bahasa Indonesia sudah tidak akan diapakai lagi mungkin akan hilang, dan bisa-bisa dampaknya akan berpengaruh kepada kebudayaan bangsa kita.

4. Melestarikan Bahasa Indonesia dengan UKBI
Suatu saat akan ada persyaratan khusus yang akan dilampirkan oleh pelamar kerja selain tes TOEFL. Lampiran tersebut adalah kemampuan seseorang tentang penggunaan bahasa Indonesia atau lebih dikenal dengan Uji Kemampuan Bahasa Indonesia (UKBI).
Layaknya TOEFL, UKBI juga memiliki serangkaian materi yaitu mendengar, membaca, menulis, berbicara, dan merespon kaidah kebahasaan. UKBI yang memiliki surat keputusan Mendiknas nomor 152/U/2003 tersebut memiliki kategori istimewa, sangat unggul, unggul, madya, semenjana, marginal, dan terbatas.
UKBI hadir untuk menevaluasi kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia baik secara tulis maupun lisan. Dalam realisasinya memang masih terbatas untuk para pekerja asing yang hendak bekerja di Indonesia. Ternyata banyak dari mereka yang berhasil menguasai instrumen bahasa Indonesia, termasuk di dalamnya adalah pemakaian ejaan dan tanda baca.
Memlajari bahasa Indonesia dengan sungguh-sungguh.

 Sebenarnya bahasa Indonesia yang kita gunakan sehari-hari itu masih sebagian kecil dari bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia ada yang disebut dengan EYD yaitu Ejaan Yang Disempurnakan. Belum tentu kan apa yang kita ucapkan itu sesuai dengan EYD. Kedua tidak merasa rendah memakai bahasa Indonesia. Terkadang anak zaman sekarang ada yang suka menyelipkan bahasa Inggris dalam percakapan mereka. Memang tidak ada salahnya memakai bahasa Inggris tapi jika masih bisa memakai bahasa Indonesia kenapa tidak?

Berperan aktif dalam mengembangkan Bahasa Indonesia.

Sebenarnya kegiatan seperti ini salah satu cara melestarikan bahasa Indonesia. Dengan kegiatan tulis menulis seperti ini membuat para generasi muda lebih mengerti bagaimana cara memakai Bahasa Indonesia dengan benar, mengerti kenapa bahasa Indonesia itu perlu dilestarikan dan yang paling penting kita semua bisa menghargai bahasa Indonesia.









BAB IV
Kesimpulan

Bangsa Indonesia, sebagai pemakai bahasa Indonesia, seharusnya bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa Indonesia, mereka bisa menyampaikan perasaan dan pikirannya dengan sempurna dan lengkap kepada orang lain. Mereka semestinya bangga memiliki bahasa yang demikian itu. Namun, berbagai kenyataan yang terjadi, tidaklah demikian (walaupun bahasa indonesia memiliki banyak kelebian). Rasa bangga berbahasa Indonesia belum lagi tertanam pada setiap orang Indonesia. Rasa menghargai bahasa asing masih terus menampak pada sebagian besar bangsa Indonesia. Mereka menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya daripada bahasa Indonesia. Bahkan, mereka seolah tidak mau tahu perkembangan bahasa Indonesia.Untuk itu kita harus melestarikan bahasa, kita bahasa indonesia sejak dini mungkin.Pelestarian tersebut perlu adanya peran dan partisipasi semua lapisan masyarakat. Selain itu diperlukan juga metode jitu untuk memperkuatnya.


Saran

Sebagai karya manusia yang tidak pernah luput dari kekurangan,makalah ini tetap memerlukan kritik dan masukan dari pembaca,khususnya guru.Kami sangat menantikan hal ini untuk mencapai penyempurnaan tulisan ini di kemudian hari.

Daftar Pustaka

http://adegustiann.blogsome.com/ragam-bahasa-Indonesia.
http://blogspot.com/pelestarian-bahasa .
http://blogspot.com/problematikabahasaIndonesia
www.lubisgrafura.wodpress.com




Komentar